Kelebihan konsumsi lemak jenuh (seperti daging berlemak, susu penuh, dan coklat) dan lemak trans (seperti margarin dan makanan proses, bukan makanan segar) dapat memperparah jerawat dengan meningkatkan produksi sebum di kulit. Makanan yang yang tinggi karbohidrat sederhana (terutama sukrosa) dan rendah serat juga dapat menstimulasi produksi sebum. Sensitivitas terhadap makanan tertentu (biasanya kacang-kacangan dan cola) dapat menjadi pencetus jerawat pada individu rentan. Jerawat juga dapat disebabkan oleh preparasi yang mengandung iodine seperti seaweed/kelp product (rumput laut dalam bentuk bubuk, cairan ekstrak dan kombinasi bersama cairan organik penyubur tanaman) dan obat-obatan tertentu.
Bagaimana caranya mengurangi frekuensi dan keparahan jerawat?
Kurangi atau hindari makanan berikut:
Perbanyak makanan berikut:
Bagaimana mengatasi jerawat yang sudah parah?
Vitamin A
Vitamin A dengan dosis 2.000 - 10.000 mcg secara efektif dapat mnegurangi keparahan dan inflamasi. Dosis tinggi ini hanya boleh dikonsumsi atas rekomendasi dokter atau ahli farmasi.
Vitamin E dan Selenium
Vitamin E 200 - 400 mg dan selenium 200 mcg secara khusus efektif dalam merawat pustules (kepala putih).
Zink
Zink dengan dosis 50 - 80 mg dapat menurunkan inflamasi dan keparahan jerawat.
Gamma-linolenic Acid (GLA)
GLA dalam 2 - 4 g Evening Primrose Oil (EPO) dapat mengurangi inflamasi pada kalenjar sebaseous. Sebaiknya EPO ini dikonsumsi bersama 100 mg vitamin E.
Sumber:
Zimmermann, Michael. 2001. Pockets Guide to Micronutriens in Health and Disease. NY: Thieme.
0 komentar:
Posting Komentar