Sabtu, 29 November 2008

Mengatasi Jerawat dengan makanan

Kelebihan konsumsi lemak jenuh (seperti daging berlemak, susu penuh, dan coklat) dan lemak trans (seperti margarin dan makanan proses, bukan makanan segar) dapat memperparah jerawat dengan meningkatkan produksi sebum di kulit. Makanan yang yang tinggi karbohidrat sederhana (terutama sukrosa) dan rendah serat juga dapat menstimulasi produksi sebum. Sensitivitas terhadap makanan tertentu (biasanya kacang-kacangan dan cola) dapat menjadi pencetus jerawat pada individu rentan. Jerawat juga dapat disebabkan oleh preparasi yang mengandung iodine seperti seaweed/kelp product (rumput laut dalam bentuk bubuk, cairan ekstrak dan kombinasi bersama cairan organik penyubur tanaman) dan obat-obatan tertentu.

Bagaimana caranya mengurangi frekuensi dan keparahan jerawat?

Kurangi atau hindari makanan berikut:

  • Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti: daging berlemak, susu penuh, keju, mentega, dan coklat.
  • Makanan yang tinggi lemak terhidrogenasi (lemak trans), seperti: margarin, makanan yang diolah dengan panggang (pastry dan cookies).
  • Makanan yang asin dan berlemak, seperti: potato chips, kentang goreng.
  • Kacang-kacangan, terutama almond dan kacang tanah yang diasinkan.
  • Tepung putih dan gula, serta minuman cola.
  • Perbanyak makanan berikut:

  • Sayuran segar dan produk wholegrain (gandum penuh)
  • Buah-buahan segar dan jus buah.
  • Ikan segar dan seafood lainnya.
  • Bagaimana mengatasi jerawat yang sudah parah?
    Vitamin A
    Vitamin A dengan dosis 2.000 - 10.000 mcg secara efektif dapat mnegurangi keparahan dan inflamasi. Dosis tinggi ini hanya boleh dikonsumsi atas rekomendasi dokter atau ahli farmasi.

    Vitamin E dan Selenium
    Vitamin E 200 - 400 mg dan selenium 200 mcg secara khusus efektif dalam merawat pustules (kepala putih).

    Zink
    Zink dengan dosis 50 - 80 mg dapat menurunkan inflamasi dan keparahan jerawat.
    Gamma-linolenic Acid (GLA)
    GLA dalam 2 - 4 g Evening Primrose Oil (EPO) dapat mengurangi inflamasi pada kalenjar sebaseous. Sebaiknya EPO ini dikonsumsi bersama 100 mg vitamin E.

    Sumber:
    Zimmermann, Michael. 2001. Pockets Guide to Micronutriens in Health and Disease. NY: Thieme.

    0 komentar:


    Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Design by Andi Imam Arundhana. Powered by Blogger